Seyogyanya riba memang benar adalah kegiatan yang diharamkan sesuai dengan hadits berikut.
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melaknat 10 orang: pemakan riba, pemberi makan riba, dua saksi transaksi riba, dan orang mencatat transaksinya.” (HR. Ahmad 635).
Nah, pertanyaanya.. !!
Ketika seseorang membutuhkan biaya untuk hal apapun itu dalam situasi genting (sangat penting; darurat) dan tidak ada solusi selain meminjam dengan syarat tertentu(riba), apakah pelaku riba akan terus dihakimi?
pertanyaanya mengapa tidak ada solusi selain riba ??
disini penulis mencoba ber-asumsi berdasarkan fakta yang didapat dilapangan. Dan beberapa masalah yang menyebabkan tidak adanya solusi selain riba yaitu,
- Umat Islam saat ini super apatis terhadap saudaranya, tidak perduli keadaan saudaranya yang lagi kesusahan, malah lebih merendahkannya dengan statement-statement kasar, "Siapa suruh jadi pemalas", "itu akibat kurang kerja keras", "itu mah DL", dll.
- Masih banyak umat Islam yang lebih beruntung dari segi finansial, tidak merasa berkewajiban untuk mengeluarkan zakat dan sedekah. Padahal kita tahu setiap harta yang kita miliki ada sebagian hak orang-orang yang kurang beruntung.
- Takut uang yang dipinjamkan kepada saudara yang membutuhkan tidak dapat dibayar. Dan beranggapan bahwa uang tersebut akan lebih aman ditabungkan di Bank karena tidak akan berkurang atau kalau di putarkan akan lebih menguntungkan.
Yaa..!! Investasi untuk dunia lebih penting dibanding investasi untuk akhirat
Umat Islam saat ini memiliki sifat hedonisme tingkat tinggi
padahal Allah akan memberi balasan yang baik, kepada orang yang bisa meringankan beban orang lain
“Barangsiapa meringankan sebuah kesusahan (kesedihan) seorang mukmin di dunia, Allah akan meringankan kesusahannya pada hari kiamat. Barangsiapa memudahkan urusan seseorang yang dalam keadaan sulit, Allah akan memberinya kemudahan di dunia dan akhirat. Barangsiapa menutup ‘aib seseorang, Allah pun akan menutupi ‘aibnya di dunia dan akhirat. Allah akan senantiasa menolong hamba-Nya, selama hamba tersebtu menolong saudaranya.” (HR. Muslim no. 2699).
Dan dengan alasan-alasan tersebut orang-orang yang membutuhkan uang karena keadaan darurat menjadikan riba adalah satu-satunya solusi.
ibarat seseorang yang tidak makan selama berhari-hari, sangat lapar tentunya, diceramahi, "Kerjalah agar kamu dapat uang, jangan malas.. !!".
bukannya dapa solusi, eh malah diceramahi. waduh..!!
Ya, Anda benar. Saat ini orang tersebut butuh solusi yang tepat untuk perutnya yang sangat lapar, yaitu makan.
Kesimpulan dan Saran:
Pada tulisan ini penulis mencoba mengkritisi paper-paper tersebut yang sering memberikan kritik tanpa solusi.
Saya menyarankan sebaiknya mendidik umat(dalam hal ini melalui paper) didiklah dengan memberi solusi, tidak hanya menjelaskan bahwa riba itu haram, riba itu neraka, dll.
Lakukan tindakan nyata, seperti mengkoordinir zakat dan sedekah dan memberitahu kepada yang membutuhkan kepada siapa mereka harus datang jika membutuhkan atau bahkan dengan langsung menyalurkannya ketujuan.
Solusi lain, Anda menjadi pelopor untuk membuat sebuah koperasi simpan-pinjam sesuai dengan tuntunan. Dan jika mereka telah ter-lepas dari kebutuhan darurat tersebut ajarkan bagaimana me manage keuangan dengani baik dan benar, ajarkan pentingnya menabung, investasi, dan sedekah.
*Ironi-nya banyak paper-paper malah minta sumbangan.
**Sekali lagi tulisan ini hanya asumsi berdasarkan fakta yang didapat penulis
Allahu a’lam
0 komentar:
Post a Comment