Tidak dipungkiri bahwa saat ini kita tengah berada di masa akhir zaman sesuai dengan berbagai tanda yang telah dijelaskan oleh junjungan kita Nabi Muhammad Sallallahu ‘alaihi wa Sallam. Berbagai hal yang terjadi saat ini bahkan terlihat jelas dan nyata sebagai bagian dari keburukan akhir zaman yang telah disebutkan sejak zaman Nabi Muhammad SAW.
Rasulullah Sallallahu ‘alaihi wa Sallam menyebutkan bahwasanya ada lima keburukan yang akan muncul di akhir zaman. Sebagaimana sabda Rasulullah Sallallahu ‘alaihi wa Sallam berikut ini: “Hari kiamat tidak akan terjadi hingga orang yang dapat dipercayai didustakan, sedangkan orang-orang yang berkhianat justru dipercaya, kemesuman dan kata-kata kotor merupakan hal yang umum di tengah masyarakat, terputusnya tali silaturahim, dan hubungan bertetangga yang buruk.” (HR. Ahmad).
Orang yang dapat dipercaya didustakan
Fenomena yang terjadi saat ini tampak sangat jelas, bagaimana orang yang dapat dipercaya justru didustakan dengan cara-cara yang tidak masuk akal. Jika diamati secara lebih jauh, kita bisa melihat bagaimana propaganda telah menyudutkan para ulama sehingga muncul kesan seolah-olah ulama bersikap politis hingga dianggap terlalu mencampuri urusan duniawi yang bukan bidangnya.
Orang yang berkhianat justru dipercaya
Miris, tapi inilah kenyataan yang banyak terjadi di akhir zaman. Bagaimana orang-orang yang munafik dan suka menipu demi kepentingannya justru lebih dipercayai. Bukan hanya kata-kata lisannya tetapi juga berbagai terori yang seolah merupakan sebuah kebenaran.
Banyak calon pemipin yang memberikan janji-janji manis demi tercapai tujuannya memangku jabatan, namun faktanya justru mengingkari janji tersebut setelah berhasil mendapatkan keinginannya.
Kemesuman dan kata-kata kotor lumrah di masyarakat
Dari Anas bin Malik Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Sallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda: “Sesungguhnya diantara tanda-tanda kiamat adalah ilmu diangkat, banyaknya kebodohan, banyaknya perzinahan, banyaknya orang minum khamr, sedikit kaum lelaki dan banyak kaum wanita, sampai pada 50 wanita hanya ada satu laki-laki.” (HR. Bukhari).
Salah satu keburukan di akhir zaman adalah perzinahan yang merajalela demikian juga dengan lisan yang kotor. Jika kita amati bagaimana fenomena saat ini, banyak sekali kasus kehamilan di luar nikah, perkosaan, pacaran yang dianggap lumrah bagi remaja, hingga maraknya perselingkuhan.
Tidak dipungkiri bahwa saat ini, pengaruh gadget pada generasi muda bahkan anak-anak telah menimbulkan pengaruh yang sangat buruk. Terutama karena minimnya filter yang mampu membatasi content yang mereka lihat.
Lingkungan pergaulan yang buruk juga turut berperan dalam membentuk karakter generasi muda saat ini, dimana media sosial begitu berpengaruh dalam kehidupan mereka. Tidak jarang bahkan berbagai hujatan dan kata-kata kotor begitu mudahnya diungkapkan untuk mengomentari sebuah postingan.
Terputusnya tali silaturahim
Disadari atau tidak, saat ini sifat individualisme semakin meningkat sehingga interaksi antar masyarakat mulai terkikis. Bukan hanya itu saja, hubungan kekerabatan bahkan dengan orang tua pun terkadang tidak terjalin dengan baik karena adanya kesibukan pekerjaan yang menyita waktu. Saling mengunjungi dan saling mengajak kepada kebaikan menjadi sesuatu yang mungkin sudah jarang dilakukan saat ini.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: “Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerbatmu yang terdekat.” (QS. Asy Syu’araa: 214).
Terlebih dengan kemajuan teknologi saat ini, dimana kebiasaan saling mengunjungi seolah bisa digantikan begitu saja dengan hanya saling memberikan ‘Like’. Bahkan tidak jarang dengan perangkat teknologi saat ini menjadikan hubungan yang jauh menjadi dekat, namun yang dekat justru menjadi jauh. Sangat disayangkan, namun fenomena inilah yang sepertinya tengah kita hadapi saat ini.
Perlu diketahui bahwa ada beberapa hal yang bisa menjadi penyebab terpustusnya tali silaturahim, yaitu tidak mengetahui keutamaan menyambung tali silaturahim, lemahnya ketakwaan, kesombongan, adanya penghinaan, sifat kikir, sibuk denga dunia, peceraian, jarak yang terlalu jauh, rasa iri dan dengki serta adanya fitnah.
Hubungan bertetangga yang buruk
Ada fenomena dimana banyak tetangga yang tidak saling mengenal, tidak mengetahui atau bahkan pura-pura tidak tahu kalau tetangganya sedang sakit karena memang enggan menjenguk. Tidak bertegur sapa, tidak bertakziah ketika ada tetangga yang meninggal, bahkan saling iri, bermusuhan dan saling menjatuhkan. Naudzubillah.
Oleh:tongkronganislam.net
0 komentar:
Post a Comment