Setelah mendapatkan apa yang diimpikan, istana, mobil mewah, jabatan, dll.
Apakah itu tujuan hidup ini?
Untuk apa kita hidup?
Setelah mati mau kemana?
Layaknya sebuah bus yang tahu dimana tempat berhenti (terminal) dan memiliki rute dan tujuan yang jelas. Anda juga harus tahu dimana tempat pemberhentian anda terakhir.
Hidup didunia sementara, semua akan hancur, Anda akan mati sama seperti anggota keluarga atau teman-teman yang selama ini menemani.
Karena, "Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati" QS. 'Ali `Imran [3] : 185
Jadi Setelah mati kemana kita akan pergi?
Silahkan tonton video "The meaning of life" yang diupload pada akun youtube "Talk Islam" oleh Kamal Saleh
semoga bisa menjawab kemana kita akan pergi setelah kehidupan didunia yang sementara ini.
kurang-lebih inilah yang dikatakan beliau.
Apa yang
sedang kita lakukan di sini, dan ke mana kita akan pergi.
Sama halnya
seperti kita bangun di pagi hari, dan kemudian datang di sebuah acara.
Jangan
tanyakan apapun, ikuti saja alurnya.
Hasilkan uang
yang banyak sebisamu, dan cobalah untuk tidak bangkrut sebisamu.
Ikuti
semuanya yang kau lihat di TV, dari model rambut sampai dengan pakaian.
Dan jangan
berpikir terlalu banyak, lakukanlah seperti yang diperintahkan.
Jika kau
mulai bingung, kemudian kau berpaling ke alkohol.
Dan masih
tetap bingung?
Maka
nyalakanlah radio, sebagaimana saat kau belajar bergaya hidup dengan narkoba,
seks, dan rock
n roll.
Apakah kita
hanya tumbuh dan menua?
Hidup dan
mati hanya untuk meninggalkan rumah yang dicintai?
Aku hanya
ingin tahu sebelum kubur tertutup.
Karena aku
tak ingin berjudi dengan jiwaku atau siap untuk mengambil resiko.
Ini hanyalah
pertanyaan hidup sederhana dan aku hanya mencari beberapa jawaban.
Seperti: Apa
yang kita lakukan di sini, dan apa tujuan kita?
Bagaimana
kita dapat berada di sini, dan siapa yang membuat kita begitu sempurna?
Dan apakah
yang terjadi ketika kita mati atau apakah dunia ini benar-benar berharga
Pertanyaan-pertanyaan
yang tidak kita jawab, karena sepertinya kita tidak harus menjawabnya.
Apakah kita
tidak mempunyai tujuan hidup dan keberadaan kita hanya suatu hal yang
sewajarnya?
Dalam hal
itu, izinkan aku bertanya padamu.
Apakah kau
menciptakan dirimu sendiri, ataukah ada yang lain yang menciptakanmu?
Karena kau
adalah makhluk yang sempurna, tanpa cacat, dan tak ada bandingannya?
Kau adalah
produk dari kecerdasan yang luar biasa, dan aku hanya berpikir rasional.
Adakah sebuah
kamera di dunia ini yang dapat menyerupai mata manusia, ataupun sebuah komputer
yang dapat bekerja seperti otak manusia?
Dan bahkan
jika seluruh dunia bekerja sama, kita tak kan dapat menciptakan seekor lalat
pun.
Begitu banyak
tanda yang terus kita pungkiri.
Semua ini
dapat muncul dari sesuatu yang tidak ada.
Ketika sebuah
penjumlahan nol ditambah nol ditambah nol tidak akan mungkin memberikanmu hasil
satu.
Jadi, dari
manakah semua ini berasal?
Karena segala
sesuatu pasti memiliki asal, Sang Pembuat, Sang Pencipta dari kepunyaannya.
Yang aku
maksudkan adalah, sesuatu yang menyebabkan kau dapat menonton video ini adalah
harus adanya seseorang yang menekan tombol Upload.
Jadi kau
dapat saja mempercayai adanya Big
Bang, tetapi aku
lebih memilih percaya pada “Dia” yang membuat Big Bang bisa terjadi.
Allah, Sang
Pencipta dari alam semesta, bersama setiap jiwa.
Yang tak
pernah mati, Sang Penguasa satu-satunya yang memegang kendali.
Tak seperti
ciptaan-Nya, Dia di luar imajinasi kita.
Dan, tidak!
Dia bukanlah seorang laki-laki, apalagi memiliki sekutu.
Dia berdiri
sendiri.
Dan Dia juga
tak pernah meninggalkan kita sendiri.
Seperti
halnya setiap pabrik, Dia berikan kita sebuah buku panduan.
Al-Qur’an dan
Islam.
Dan maafkan
aku berani untuk menyimpulkan, tetapi inilah satu-satunya kemungkinan…
Satu-satunya
pengertian Tuhan sebagai Yang Esa, dan satu-satunya.
Yang Maha
Kuasa menjadikannya hal yang logis.
Sebuah buku
tanpa pertentangan, dengan keajaiban ilmu ilmiah dan sejarah di dalamnya.
Semuanya
telah diungkapkan lebih dari 1400 tahun yang lalu.
Seperti
deskripsi rinci dari embrio manusia. [Q.S. 23:14]
Deskripsi
dari embrio manusia di dalam Al-Qur’an tidaklah mungkin berdasarkan pengetahuan
ilmiah pada abad ke-7 Masehi.
Gunung-gunung
sebagai tiang, menyangga kokoh di bawah tanah. [Q.S. 78:7]
Dan dua
lautan yang tidak bercampur dalam aliran terpisah yang sempurna. [Q.S. 25:53]
Hingga
plenet-planet pada orbitnya yang beredar pada pergantian malam dan siang seraya
mereka tetap berada di garis edarnya. [Q.S. 21:33 & 51:47]
Penciptaan
dari alam semesta dan semua ciptaan-Nya yang berasal dari air. [Q.S 24:45]
Hingga cerita
mengenai masa lalu dan pemeliharaan jasad Fir’aun. [Q.S. 10:92]
Menjelaskan
letak terendah di daratan di mana Persia mengalahkan Roma. [Q.S. 30:2-3]
Air yang
memancar yang menghasilkan manusia yang terletak diantara tulang sulbi dan
tulang belakang.
Dan tak satu
pun kata telah berubah, Al-Qur’an masihlah sama.
Jadi, tolong
jelaskan, bagaimana semua ini bisa telah diketahui lebih dari 1400 tahun yang
lalu?
Kepada
seorang pria yang tak dapat membaca maupun menulis, sebagaimana dia kemudian
menyampaikan apa yang dikatakan malaikat.
Dan jika kau
masih tak percaya juga, silakan datang dengan sesuatu yang setidaknya
menyerupainya [Al-Qur’an].
Tetapi kau
tak kan bisa.
Jadi, kita
jadikan Tuhan sebagai ejekan dan utusan-Nya sebagai lelucon?
Menganggap
kitab kitab-Nya sebagai legenda dan dongeng dari orang-orang terdahulu?
Selagi kita
hidup hanya menuruti gaya, hasrat, dan keyakinan kita?
Mengatakan
kehidupan ini sebagai satu-satunya rumah yang akan pernah kita tempati?
Kita akan
hidup kemudian mati dan dengan mudahnya menjadi tulang belulang?
YOLO (You
Only Life Once)
“Kau Hanya
Hidup Sekali”?
Sebenarnya:
Setelah rerumputan mati, hujan datang, dan rumput akan tumbuh kembali.
Dan Allah
menjanjikan hal yang sama untuk setiap jiwa-jiwa kita. [Q.S. 2:28]
Dan
membangkitkanmu hingga ujung jari dengan sempurna. [Q.S. 75:4]
Sebagaimana
Yang Maha Melihat mengawasi kita begitu dekat, karena kita pasti sedang diuji.
Atas kekayaan
kita, kesehatan kita, diri kita sendiri, dan semua hal yang telah kita
dapatkan.
Jadi yakinlah
bahwa kita pastinya akan dihidupkan kembali.
Dan dibawa
kembali kepada Tuhan untuk melaporkan setiap perbuatan.
Sebagaimana
Dia memberikan kita kitab dan memerintahkan kita untuk, “Bacalah!”
Dari yang
jahat hingga yang baik, dan semua hal diantaranya.
Kau, cukuplah
dirimu sendiri untuk mempertanggungjawabkan perbuatanmu. [Q.S. 17:14]
Jadi, jangan
marah kepadaku.
Kau yang
mengira bahwa dirimu tidak akan dikembalikan kepada Kami. [Q.S. 23:15]
Aku berikan
kepadamu seluruh hidupmu yang panjang untuk mencari tentang-Ku.
Tapi kau
sibuk mengejar segala hal yang bersifat sementara.
Jadi,
“Bacalah!”
Dan
ketentraman hadir kepada setiap yang percaya.
Tetapi jika
kau tak percaya…
“Bacalah!”
[Q.S. 96:1]
Dan jangan
biarkan hari itu (kematian) menjadi hari pertamamu mengetahui:
Apa makna
kehidupan yang sebenarnya.
“Bacalah!”
0 komentar:
Post a Comment